Uncategorized

Kadang sendiri lebih tidak menakutkan

Terkadang, dimalam hari, ketika aku menatap langit – langit kamarku, diatas kasur yang nyaman dan ku rindukan, aku membayangkan untuk pindah kelantai dingin yang berada dipojok sana.

Hanya untuk sendiri.

Ada perasaan takut dalam pikiranku, semakin hari aku tak mengenali apa itu Menjadi Bahagia seutuhnya.

semakin lama, aku semakin membenci diriku. Apalagi pikiranku, yang kadang membayangkan flashback menyeramkan hal yang belum terjadi ataupun yang sudah terjadi.

Aku bukanlah aku, mungkin aku terlalu banyak menemukan orang – orang yang berhati jahat atau egois dimata kehidupan ini. Apakah aku akan berubah seperti itu juga somehow?

Semakin hari, semakin tidak percaya akan adanya ketulusan. Akan adanya orang yang benar – benar ada untuk berjuang denganku. Semua semu.

Aku ini apa. Terlalu banyak dosa yang terlewat diwaktu hidupku, kadang atap gedung tinggi terlihat lebih sejuk dibanding kasurku yang nyaman.

Maafkan aku untuk orang – orang kurang beruntung yang telah/karena bertemu denganku. Aku memang tidak pantas untuk diperjuangkan.

Berjalan sendiri, menjadi sendiri terdengar sedikit lebih tidak menakutkan daripada berjalan beramai ramai tapi ternyata jiwa ini menyebabkan kebusukan bagi orang lain.

Aku hanya ingin membantu banyak orang, tapi tampaknya aku tak punya bakat yang baik di bidang itu…

Ya, Tuhan apakah Engkau masih mau memeluk jiwa kotorku ini.

Harapku hanya satu, sehatkanlah Ayahku. Hanya papa yang mungkin bisa menerimaku tulus apa adanya, bahkan ibuku membuangku.

Blog ini tidak terlalu banyak yang lihat, jika adapun orang yang melihat dan kenal diriku abaikan saja dan pura – pura bodoh untuk mengaku tak pernah baca tulisan ini. Toh, lebih baik aku menulis sendiri disini daripada meraung untuk dikasihani.

Leave a Reply