Home

Semakin Bertambah Usia, Semakin Pendiam

Sudah kepala 3, semakin lama semakin mengenal diri sendiri.
Terkadang aku berbicara pada diri sendiri, “Kasian kamu tubuhku“. Kadang dia merasa lelah dan menahan rasa sakit. Sering juga berkata dalam hati semua pikiran yang mengganggu.

Dulu…
Semua keluh kesah sering terluap di media social, sahabat, keluarga atau pasangan, tapi untuk sekarang rasanya lebih asik memilih bertaut dengan diri sendiri.

Karena, sepanjang jalan aku menuju diusiaku sekarang banyak sekali hal – hal yang ternyata tidak bisa ditebak.

Pernah…
Dekat sekali dengan seseorang, sahabat or crush (?) ahhahaha, semua ku ceritakan… isi hatiku yang terdalam. Tapi, waktu tak bisa ditebak mengarahkan kita kesisi kehidupan yang mana. Nyatanya, sekarang aku hidup penuh ke khawatiran terhadap apa yang telah aku katakan pada Beliau, akan kah menjadi boomerang, akankah menjadi arang yang lama – lama hilang.

Pernah…
jamannya menggalau di media sosial, senang sekali memiliki media yang bisa ‘menarik’ perhatian orang untuk bertanya “ada apa” karena pada dasarnya dulu itu memang ada masa – masanya merasa ingin didengarkan… Tapi, ujung – ujungnya merasa khawatir lagi terhadap image public dan jejan digital.

Jadi…
Untuk sekarang, lebih nyaman seperti ini, i keep my private life private. Aku bagikan kebahagiaan saja, karena katanya bahagia itu kan bisa nular. Jadi semua cerita yang keluar dari mulut, semua foto dan video yang di share di media sosial menjadi yang baik – baik saja.

Lagi…
“Baik – baik tubuhku dan hatiku, agar kuat berdiri ditengah bumi yang keras nan indah ini.”

Leave a Reply